Rabu, 25 Januari 2012

Efektifkah ?

0

Keadilan di Negeri ini sungguh sangat menyesakkan dada  setiap orang yang ingin mendapatkannya bahkan akan mencapai kata ngeri untuk hanya sekedar membahasnya. Jangankan keadilan di meja hijau, akses untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas saja rasanya sulit sekali. Inilah kisah saya, seorang mahasiswi Fakultas Hukum JUrusan Ilmu Hukum di Sebuah  Universitas kebanggaan saya. Bagi setiap mahasiswa hal yang terbaik yang mungkin mereka bisa lakukan adalah menjadi tenar dengan mendapat nilai dan prestasi terbaik di kampusnya.
Begitupun dengan saya. Saya tentu saja tidak ingin dibilang terlalu “cupu” untuk masalah pendidikan. bukan sombong, tapi inilah seleksi alam. Semua menginginkan hasil yang terbaik, yah tentu saja dengan usaha yang keras pula. Awal semester menjadi mahasiswa baru fakultas hukum, semangat yyang begitu menggebu-gebu bagaikan anak panah yang melesat kencang dari busurnya, itulah saya. Segala bentuk pengurusan administrasi pendidikan, saya selesaikan dengan baik. Tidak peduli dosennya malas masuk, atau dosennya hanya aktif sendiri, sungguh saya tidak peduli waktu itu, yang saya pikirkan hanyalah mendapatkan nilai yang baik dengan mengisi full  absen tanpa alpa satu pun. Yah, itu semester kemarin. Sekarang, saya sadar betapa tidak penting daftar hadir sekarang... faktanya nilai hanya di lihat dari hasil final. Ini sungguh salah satu bentuk kekecewaan saya.
                Saya kecewa bukan karena nilai saya anjlok. Saya kecewa karena nilai keadilan di kampus penegak hukum sama sekali tidak ada. Okelah, untuk pengurursan KRS skrg bisa dengan teknologi yang canggih kata anak muda sekarang sistem online  tapi lihat... apa yang saya dapatkan dari kehadiran 80% bbahkan lebih, apa yang saya dapatkan dari tugas2 20%? Apa yang saya dapatkan dari seringnya saya menjawab pertanyaan, membrikan tanggapan di depan kelas ?
Apakah dengan sedikit kesalahpahaman dapat membuat nilai kita dapat K ? seharusnya sebagai pengajar harus melihat berbagai sisi dimana letak kesalahpahaman yang sebenarnya. Daftar hadir satu semester masih tulis tangan. Daftar hadir hilang. Lima Kelas digabung dalam satu ruangan. Efektifkah ?
MARI KITA BERPIKIR.....